Pages

Rabu, 30 Oktober 2013

Lingkungan St. Timotius Serah Terima Jabatan - Wilayah 1

Lingkungan St. Timotius pada Misa Lingkungan 30 Oktober 2013 melakukan serah terima jabatan pengurus lingkungan periode 2013-2016.

Misa di persembahkan oleh Rm. Wartadi, CM. Romo memberikan nasehat bahwa pengurus lingkungan adalah abdi dari umat Allah, tetapi umat juga tidak boleh menganggap bahwa para pengurus adalah "pembantu" mereka dan tidak menghargai merek, sebaliknya harus ada kerjasama yang harmonis antara umat lingkungan dan pengurus lingkungan. Dengan dukungan penuh dari umat lingkungan maka kemajuan lingkungan akan semakin dirasakan, sehingga Kegembiraan Yesus Kristus semakin dirasakan oleh seluruh umat.

Pengurus dan umat lingkungan juga di ingatkan akan 5 tugas gereja, yaitu :

  • Umat Allah mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan peribadatan yang menguduskan (Liturgia),
  • mengembangkan pewartaan Kabar Gembira (Kerygma), 
  • menghadirkan dan membangun persekutuan (Koinonia), 
  • memajukan karya cinta kasih/pelayanan (Diakonia) dan, 
  • memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus (Martyria).

Hadir pula Bapak Jawa, selaku ketua Wilayah 1 (Sanankulon), dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pengurus lama (Bp. Bowo Cs) atas segala karya yang telah dilaksanakan , memberikan selamat kepada pengurus baru (Bp. Hendro Cs) kiranya bisa mengemban tugasnya dan memajukan lingkungan St. Timotius. Demikian pula lingkungan St. Timotius selanjutnya dapat bekerja sama dengan lingkungan St. Agnes yang menjadi satu Wilayah dalam mengemban tugas-tugas wilayah.
Bpk Jawa juga menyampaikan hasil Rapat DPP Pleno tentang keberadaan Asim yang akan habis masa tugasnya. Dan beberapa Asim sudah lama bertugas sudah mengajukan untuk purna tugas sebagai Asim, sehingga diharapkan masing-masing lingkungan dapat mengajukan 2 calon Asim kepada Pastor Paroki.

Dalam Acara tersebut, yang berlangsung di rumah Bapak Teddy / Ibu Mieke tersebut juga di lakukan pemberkatan pengurus baru, pemberkatan patung Bunda Maria, dan Kantong Persembahan.

Ucapan terimakasih untuk umat St. Timotius yang telah berkenan menyumbangkan Patung Bunda Maria  tersebut guna di pakai untuk keperluan lingkungan St. Timotius.

Foto-fotonya adalah sebagai berikut :


















Senin, 28 Oktober 2013

Pertemuan DPP Pleno 27 Oktober 2013

Artikel PPT bisa di baca di sini !

RAPAT DPP PLENO -27 OKTOBER 2013
ACARA :
         1. PEMBUKA
         2. ARAH PASTORAL
         3. PELAPORAN : LPJ  HARI PAROKI
         4. LAIN-LAIN

         5. PENUTUP

ACARA INTI : 
ARAH PASTORAL

1.    EVALUASI DAN MONITORING PROGRAM TAHUN 2013
       a. Dilaksanakan oleh :
            - Ketua Bidang
            - Ketua seksi
            - Ketua Lingkungan, Ketua Stasi, Wilayah

       b. Hal yang dimonitoring dan dievaluasi :
            - Program pastoral tahun 2013 : - Prioritas program  (ARDAS) - semua seksi
            - Program rutin – Kegiatan rutin :  Seksi, Ketua Lingkungan, Ketua Stasi, Wilayah


2.    PEMBENTUKAN TIM KERJA (“PENGURUS”)
       a. Dilaksanakan oleh :
            - Para Ketua Seksi
            - Para Ketua Wilayah
            - Para Ketua Lingkungan
       b. Tujuannya :
            -   Setiap Seksi – Ketua Wilayah – Ketua Lingkungan dapat merencanakan program pastoral ( 9 langkah)
            -   Dapat melaksanakan program dalam tim
            -   Dapat memonitoring dan mengevaluasi program dalam tim, sehingga hasilnya tidak subyektif
            -   Kaderisasi

3.    PROGRAM PASTORAL TH. 2014
       a. Bidang Pastoral Karya Misioner
       b. Pastoral Kelompok Kecil Umat (KKU)
      
       PRIORITAS PROGRAM KARYA MISIONER
       -   Pengembangan kesadaran dan partisipasi umat dalam panca tugas gereja dan panggilan khusus
       -   Pengembangan kuantitas dan kualitas orang yang terlibat dalam pastoral karya misioner
      
       NILAI YANG DIHAYATI :
       -   Tanggungjawab sebagai anggota gereja yang aktif
       -   Kegembiraan dalam melaksanakan perutusan


       PRIORITAS PROGRAM  KKU :
       -   Penguatan persekutuan diantara keluaga Katolik yang berdekatan
       -    Penyelenggaraan Katekese dewasa

       NILAI YANG DIHAYATI (KKU) :
       -    Perjumpaan  langsung antar pribadi adalah berkat
       -    Beriman secara bertanggung jawab


       KEGIATAN YANG BISA DILAKUKAN :
       1.  Penguatan Persekutuan diantara Keluarga Katolik
            -   Ketua Lingkungan – Ketua Stasi mengajak seluruh warganya untuk membangun persekutuan dengan saling berkunjung dari keluarga-keluarga Katolik yang berdekatan (perjumpaan langsung)
            -   Bekerja sama dengan seksi Keluarga

       2.  Penyelenggaraan Katekese dewasa
            -   Ketua Lingkungan – Ketua Stasi mengupayakan penyelenggaraan Katekese Dewasa terhadap seluruh warganya.
            -   Bahan Katekese bisa dari Kompendium Katekismus Gereja Katoki – Kitab Suci
            -   Bekerjasama dengan seksi Katekese Paroki



4.    MEMBUAT ANGGARAN BELANJA
       1.  TUJUANNYA :
              -   Agar setiap kegiatan bisa terencana dengan anggaran belanja, tidak terkesesan kegiatan tersebut diadakan tiba-tiba.
              -   Lebih transparan (akuntable)
              -   Bisa mencari dana di luar paroki (mengingat keterbatasan keuangan Lingkungan. Stasi atau Paroki)
              -   Dapat memprioritaskan program (mendesak- penting)

              -   CARA MEMBUAT PROGRAM ( DESAIN PROGRAM – terlampir)



TATA KELOLA - KEUANGAN

Pasal 3
-   Hendaknya diusahakan agar pengelolaan harta benda gerejawi itu sesuai dengan tujuannya karena harta benda itu dikelola atas nama Gereja (Kan 1282 dan 1258) Dalam mengelola Harta benda gerajawi juga hendaknya citra serta nama baik Gereja diperhatikan.

Pasal 7
Prinsip prinsip Tata kelola:
-   Transparanasi : Asal dan peruntukan dana jelas, termasuk pihak pihak yang menyetujui
-   Akuntabilitas : dapat dipertanggungjawabkan setiap mutasi dana termasuk termasuk bukti bukti sah.

Pasal 19
-   Kolekte yang dikumpulkan dalam misa Wilayah atau Lingkungan/stasi dalam wujud apapun dikelola di wilayah atau di lingkungan/stasi untuk kas wilayah atau kas lingkungan/stasi dan dipergunakan untuk kegiatan di wilayah/lingkungan/stasi. Laporan pengelolaan keuangan Wilayah/Lingkungan/stasi hendaknya dilaporkan ke Pastor Paroki


DANA SOLIDARITAS ANTAR PAROKI
Kolekte : Sabtu – Minggu  (pasal 36)
          -   ditinggal di Paroki
          -   dikelola oleh keuskupan untuk dana solidaritas antar paroki.

KEUANGAN PASTORAN

STIPENDIUM / IURA STOLAE
-   Kas Sosial Pastoran
-   Kas tarekat
-   Kas Kesejahteraan bersama ( disetor ke keuskupan)
-   Kas Pastoran
(  Hendaknya umat bisa memahami kegunaan stipendium tsb, dan bisa memberikan sepantasnya sehingga kegiatan Gereja bisa lebih berjalan )
  
PERAYAAN NATAL 2013
- Perayaan Natal tahun 2013  dipercayakan kepada umat Wilayah 3




Romo Memimpin Jalanan Pertemuan DPP Pleno



Wilayah III Menerima Mandat sebagai Panitia Natal 2013






Peserta DPP Pleno 27 Oktober 2013

Serikat Santo Vinsensius (SSV)

Arti Logo  : 
Gunungan menggambarkan pelayanan SSV didasarkan pada persaudaraan, iman dan karya.
Simpul Pita menggambarkan persatuan dan kesatuan hati di antara anggota serikat dan juga persatuan dengan kaum miskin.
Simpul Pita yang Membentuk Gambar Ikan adalah simbol kristianitas dan secara khusus menggambarkan kehadiran Serikat Sosial Vinsensius.
Mata Ikan adalah mata Allah yang waspada mencari dan menolong orang miskin dan tersisih yang berada di tengah-tengah kita.

Lingkaran menggambarkan peraturan SSV bersifat internasional atau berlaku untuk seluruh dunia.



Pengurus SSV Konferensi Santa Maria Blitar yang baru:

Pemb. Rohani
Rm. Antonius Sapta Widada, CM
Ketua
F.X. Sumadi
Wakil Ketua
Anton Leonardo Vincentius
Sekretaris 1
Markus Kukuh
Sekretaris 2
M. M. Sri Wahyuningsih
Bendahara
Maria Pusporini
Anggota
J. Purnomo

Anastasya Leony Widyawati

Veronika Agustin S.

Yohanes Toni Wibowo

C. V. Reni Meirnawati

Ronny Judodiharjo

Victoria Vira


Buletin SSV Edisi 1


Kegiatan SSV Konferensi Santa Maria Blitar
Setelah sempat vakum selama beberapa tahun dengan tanpa adanya proyek atau kegiatan, selain dari pemberian beasiswa secara berkala kepada siswa-siswi yang membutuhkan uluran tangan dari para donatur, SSV konferensi Santa Maria Blitar kembali aktif dengan semangat Vincensius yang baru.

SSV konferensi Santa Maria Blitar bangkit dengan semangat untuk lebih menjangkau kaum miskin, untuk berbuat lebih dari sekedar memberikan bantuan materiil; yaitu dengan ikut merasakan penderitaan mereka, dan lebih mengenal mereka sehingga kami dapat memberikan pelayanan yang dilandasi dengan cinta kasih kristiani.

Untuk itu SSV konferensi Santa Maria Blitar berbenah, dan hal ini diawali dengan rapat pada 30 Mei 2013 untuk membentuk kepengurusan yang baru, dimana generasi muda selaku masa depan Gereja lebih dilibatkan dalam kegerakan pelayanan. Rapat dipimpin oleh Bapak J. Purnomo selaku ketua SSV konferensi Santa Maria yang lama, dan dengan bimbingan dari Romo Sapta Widada selaku kepala paroki Santa Maria Blitar.

Puji syukur kepada Tuhan, pembentukan berjalan dengan lancar, dan semangat-semangat baru boleh ditambahkan sebagai ujung tombak pelayanan SSV untuk menjangkau mereka yang membutuhkan. Proficiat buat para pengurus yang baru, dan terima kasih kepada para pengurus yang lama atas kerja kerasnya untuk membesarkan SSV demi kemuliaan Tuhan kita.
Pengurus SSV Konferensi Santa Maria Blitar yang baru:

                Pemb. Rohani    : Rm. Antonius Sapta Widada, CM
                Ketua                    : F.X. Sumadi
                Wakil Ketua        : Anton Leonardo Vincentius
                Sekertaris 1        : Markus Kukuh
                Sekertaris 2        : M. M. Sri Wahyuningsih
                Bendahara          : Maria Pusporini
                Anggota                               : J. Purnomo
                                                : Anastasya Leony Widyawati
                                                : Veronika Agustin S.
                                                : Yohanes Toni Wibowo
                                                : C. V. Reni Meirnawati
                                                : Ronny Judodiharjo
                                                : Victoria Vira

YANG TELAH DILAKUKAN SELAMA INI

BEASISWA

Selama tahun ajaran 2012-2013, SSV telah memberikan bantuan kepada 14 siswa berbagai tingkat pendidikan.

KUNJUNGAN

Mengawali kegerakan SSV di tahun 2013, pada 28 Juli 2013, para pengurus yang baru mengunjungi beberapa umat yang sedang sakit untuk memberikan dukungan moral untuk tetap kuat dan bersemangat dalam hidup.





Kunjungan ke saudari Nunung (28 Juli 2013)


Kunjungan ke Ibu Bodro (28 Juli 2013)

Minggu, 27 Oktober 2013

Remaja Katolik Aset Masa Depan Gereja

Sumber : http://algonbengetani.wordpress.com/2011/01/21/remaja-katolik-aset-masa-depan-gereja/


Masa-masa remaja adalah masa-masa pencarian identitas diri. Pencarian identitas sering diapresiasikan dengan berbagai cara. salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pencarian identitas ialah perhatian terhadap perilaku dan sikap anak-anak remaja saat ini. Perilaku remaja sangat identik dengan kesenangan pribadi. Sejauh mana pribadi memperoleh kenyamanan dan kesenangan dari setiap perbuatannya amat menentukan langkah yang diambil selanjutnya. Berhadapan dengan gereja katolik sesungguhnya, Gereja adalah salah satu lingkungan atau tempat di mana remaja katolik bisa mengapresiasikan hidupnya. Bisa dikatakan pula gereja menjadi tempat pertama untuk membentuk remaja katolik yang berkompeten dalam segala bidang kehidupan saat ini selain di dalam lingkungan keluarga.
Fenomena dunia global saat ini sangat ekstrem dengan perubahan dan perkembangan minat. Perubahan itu lambat laun juga membentur kehidupan remaja khususnya remaja katolik. Perilaku remaja katolik akan berhadapan dengan tawaran dunia yang begitu bebas untuk melakukan sesuatu tanpa intervensi dari orang lain. Melihat masalah ini, gereja sebetulnya berada dalam masa-masa tantangan. Anak remaja yang sebetulnya menjadi tulang punggung gereja masa depan menghadapi situasi sulit dalam pilihan untuk hidup. Permasalahan inilah yang menjadi perhatian penulis untuk menawarkan beberapa solusi sederhana bagi seluruh komponen umat beriman yang memberi perhatian bagi kehidupan dan peranan remaja katolik.
Memberi ruang bagi remaja katolik
Salah satu masalah yang muncul di lingkungan gereja ialah kurangnya ruang atau tempat bagi kaum muda. Maksud dari ruang atau tempat bagi kaum muda ialah adanya suatu wadah entah itu kelompok atau apa saja yang bisa menjadi wacana atau tempat bagi kaum muda untuk bisa mencurahkan atau mengembangkan apa saja yang menjadi talenta, minat dan bakatnya.
Memang ada sebagian gereja dalam hal ini paroki yang sudah mulai tanggap akan kebutuhan ini dengan memberikan tempat khusus bagi remaja katolik seperti ruang bina remaja katolik dll. Namun perjalanannya kegiatan semacam itu belum maksimal. Sebetulnya dengan adanya kelompok misdinar, atau kelompok paduan suara orang muda dengan aneka kegiatannya sudah cukup menjamin keberlangsungan hidup remaja. Namun perlu dilihat keberlanjutaannya. Konsistensi kegiatan tersebut membutuhkan program kegiatan dan pengembangan yang jelas sehingga tidak mati atau berhenti di tengah jalan.
Melibatkan remaja katolik
Maksud dari melibtakan remaja katolik ialah melibatkan remaja katolik dalam bidang-bidang kegiatan paroki yang membutuhkan banyak tenaga. Sebut saja pencarian dana di lingkungan gereja seperti dalam pembuatan majalah paroki dll. Selain dengan adanya keaktifan langsung tersebut, sesungguhnya kalau disadari lebih lanjut dari sinilah maka akan muncul regenerasi. Penerusan cikal bakal pemimpin suatu bidang akan lahir dari kegiatan-kegitan sederhana seperti ini.
Remaja katolik yang terjun baik secara langsung atau tidak langsung dalam kehidupan menggereja akan berpengaruh terhadap perkembangan kehidupannya. Salah satu persoalan yang sering muncul saat ini ialah sangat jarang sekali ornag muda katolik yang muncul di panggung nasioanal. Ini karena kurangnya regenarasi dan pembagian peran dalam gereja. Sehingga dengan membiasakan orang muda gereja aktif dalam aneka kegiatan gereja sesunggunya remaja katolik dibantu untuk membentuk pribadinya menjadi pribadi seorang pemimpin masa depan.
Apresiasi terhadap prestasi remaja katolik
Salah satu kecenderungan masyarakat saat ini ialah tidak mau atau kurang memberi apresiasi terhadap keberhasilan seseroang. Padahal sesungguhnya apresiasi atau penghargaan baik dalam bentuk barang atau sekadar ucapan selamat amat membantu dan mempengaruhi kinerja kemajuan seseorang. Remaja harus diapresiasi lebih dengan segala bakat, kemampuan dan talenta yang mereka miliki. Penghargaan semacam itu menjadi dukungan langsung bagi mereka untuk melakukan sesuatau yang baru dengan inovatif, kreatif dan daya imajinatif yang tinggi sebagai orang muda.
Pada akhirnya pula gereja memperoleh manfaat dari kemampuan remajanya. Remaja akan semakin menyadari bahwa gereja menaruh perhatian pada mereka dan mereka akan membalas dengan mencurahkan segala kemampuan mereka untuk kemjauan dan perkembangan gereja. Akhirnya kedua-duanya salaing menguntungkan satu sama lain dan sejalan dengan program-program pemberdayaan tenaga muda katolik di gereja-gereja.
Perhatian yang lebih intens terhadap perkembangan dan pemberdayaan terhadap remaja katolik amat menentukan langkah gereja ke depannya. Oleh karena itu sudah menjadi tugas gereja katolik untuk memberi prioritas bagi remaja katolik atau orang muda katolik untuk aktif di dalam kegiatan-kegitan gereja karena sadar atau tidak sadar sesungguhnya kaum remaja bukan hanya menjadi tualng punggung bangsa tetapi juga tulang punggung gereja. Dan identitas yang dibentuk oleh remaja katolik juga menjadi semacam identitas yang didasari oleh nilai-nilai kristiani.
oleh: Aloysius Paskalis Langga BT

Rabu, 23 Oktober 2013

Mengapa Berdoa Rosario ?


1. Apa itu doa?
Doa ialah berbicara dengan Tuhan; mengangkat hati serta pikiran kita kepada Tuhan. "Doa adalah kunci Surga."  - St. Agustinus

2. Mengapa kita berdoa?
Kita berdoa agar kita dapat masuk Surga. St. Agustinus mengatakan: “Sama seperti tubuh tidak dapat hidup tanpa makanan, demikian juga jiwa kita tidak dapat hidup secara rohani tanpa doa.” St. Alfonsus mengatakan: “Ia yang berdoa, diselamatkan; ia yang tidak berdoa, celaka!” Doa sangat besar kuasanya. (Yak 5:16-18, 2Raj 20:1-6).

3. Siapa yang berdoa?
Yang berdoa ialah orang yang ingin berbahagia selamanya bersama Tuhan di surga.

4. Kapan kita berdoa?
Kita berdoa senantiasa, siang dan malam.

5. Di mana kita berdoa?
Kita berdoa di rumah, di kamar kita (Mat 6:1-6), di Gereja dengan keluarga kita (Mat 21:13), atau di mana saja. Dengan doa kita dapat menguduskan saat-saat senggang kita, kita dapat berdoa ketika sedang berjalan-jalan di taman, mengendarai mobil atau naik bis dan mempersembahkan waktu luang kita itu kepada Tuhan.

6. Apakah Tuhan selalu menjawab doa-doa kita?
Ya. Ada tiga bentuk jawaban doa - ya, tidak, dan tunggu. Tidak ada doa yang tidak dijawab dan tidak ada doa yang tidak didengarkan. St. Thomas Aquinas mengajarkan: "Tuhan tidak mengabulkan apa yang kita minta dalam doa jika permintaan kita itu tidak baik bagi keselamatan kita." Kita harus bertanya apa kehendak Tuhan bagi kita. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:31-33) “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Mat 16:26). Tuhan memenuhi kebutuhan kita, tetapi tidak keserakahan kita.

7. Bagaimana kita dapat berdoa dengan baik?
Konsentrasi (Mat 6:7,8), Iman (Ibr 11:6), Kerendahan hati (Yak 4:6, lihat juga Mat 6:1-6, Lukas 18:9-14). Prioritas yang Benar (Luk 22:42), Devosi (Mat 15:8), Kesungguhan (Luk 22:43,44), Ketekunan (Luk 11:5-10 / Luk 18:1-8, Mat 24:13), dan dengan tidak jemu-jemu. Kita wajib berdoa sekurang-kurangnya 15 menit setiap hari. Di dunia ini kita mempersiapkan diri untuk tinggal bersama Tuhan selama-lamanya. Karena Tuhan adalah Pribadi yang paling penting dalam hidup kita, kita wajib berbicara kepada-Nya setiap hari. Setiap harinya kita menghabiskan lebih banyak waktu sekedar untuk makan, bersantai dan menikmati hiburan. Jiwa kita jauh lebih penting daripada tubuh kita. Dan Tuhan pastilah jauh lebih penting daripada siapa pun atau apa pun juga dalam hidup kita, jadi Ia layak mendapatkan prioritas utama. Berapa banyak kita harus berdoa? Kitab Suci mengatakan: - selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1, 1Tes 5:17, Ef 6:18 dan Kis 6:4).

8. Mengapa Tuhan menghendaki kita berdoa kepada Bunda Maria?
Kita berdoa kepada Bunda Maria karena ia adalah Bunda Allah dan doa-doanya sangatlah besar kuasanya (Yoh 2:1-11). Ketika kita berdoa Salam Maria, kita menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda Maria. Kita menyatukan doa-doa kita kepada Tuhan dengan doa-doa Bunda Maria kepada Tuhan. Kita tidak menyembah Bunda Maria, kita hanya menyembah Tuhan saja. Ketika kita berdoa kepada Bunda Maria, kita menghormatinya sebagai Bunda Allah dan sebagai Bunda Rohani kita (Why 12:17, Yoh 19:26,27). Saat kita amat membutuhkan pertolongan, kita tidak saja berdoa sendiri kepada Tuhan secara langsung, tetapi kita juga meminta orang lain berdoa bagi kita dan bersama kita. Ketika kita berdoa Rosario, kita didukung oleh Bunda Maria, Bunda Allah yang Kudus, yang berdoa kepada Tuhan bagi kita dan bersama kita. Tuhan menghendaki kita menghormati Bunda Maria karena perannya yang istimewa dalam karya keselamatan Allah. Tuhan menghendaki Bunda Maria ambil bagian dalam penebusan umat manusia, sama seperti Hawa ambil bagian dalam jatuhnya umat manusia ke dalam dosa. Sama seperti seorang Bapa dipenuhi sukacita karena cinta dan penghormatan yang diberikan orang kepada anak-anaknya, demikian juga Allah Bapa dipenuhi sukacita dan menghendaki kita menghormati puteri-Nya, Maria, Bunda PuteraNya, Yesus. 

9. Mengapa kita wajib berdoa Rosario?
Karena doa Rosario telah didaraskan serta dianjurkan selama berabad-abad oleh para Paus dan santo/santa besar, dan juga karena pengaruhnya yang baik - sama seperti pohon yang baik menghasilkan buah yang baik (Mat 7:17).  Juga, karena ke-15 Janji Bunda Maria bagi umat Kristiani yang berdoa Rosario dan karena Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes dan di Fatima untuk meminta kita berdoa rosario. Rosario telah menyelamatkan serta mengubah ribuan jiwa, mengapa tidak menggunakannya untuk menyelamatkan jiwamu?

10. Bagaimana kita berdoa Rosario?
Dengan merenungkan ke-15 misteri, dengan mendaraskan sepuluh Salam Maria pada manik-maniknya serta satu Bapa Kami dan Kemuliaan di setiap misteri.

11. Bagaimana kita merenungkan misteri-misteri Rosario?
Kita merenungkan misteri-misteri rosario dengan menggunakan imajinasi kita untuk menghadirkan misteri yang sedang kita renungkan di hadapan kita. Kemudian sambil membayangkan imajinasi yang hadir di pikiran, kita mengucapkan doa Salam Maria. Sementara merenung, kita mengulang-ulang doa kita, sama seperti yang dilakukan Yesus (Mat 26:44). Dalam berdoa Rosario, pada dasarnya kita mengatakan, “Yesus dan Bunda Maria, aku mencintaimu” berulang-ulang kali. Sementara kita melakukannya, kita bertumbuh dalam cinta kepada Tuhan. Mengatakan, “Aku mencintaimu” tidak pernah basi. Jika kita sungguh-sungguh mencintai, pernyataan cinta seperti itu akan semakin memperdalam cinta kita.

Bagaimana kita dapat mulai berdoa Rosario setiap hari?

 Dengan mendoakan hanya satu misteri dengan sepuluh Salam Maria setiap hari, hingga kita merasa rindu untuk berdoa lebih banyak.

Rabu, 16 Oktober 2013

Wilayah II

Ketua Wilayah : Bpk. Markus Kukuh Ngudi Trisno

Terdiri dari lingkungan :
1. Lingk. St. Gabriel (Kauman)
2. Lingk. St. Rafael ( Kepanjen Kidul)
3. Lingk. St. Mikael (Sukorejo).


Wilayah I

Ketua Wilayah : Bpk. Yohanes Gualbertus Jawa

Meliputi :
- Desa Sanankulon
- Kel. Blitar
- Kel. Pakunden
- Kel. Tanjungsari


Lingkungan terdiri dari :

-  Lingkungan St. Agnes














- Lingkungan St. Timotius




- Lingkungan St. Timotius

Lingkungan St.Chatarina Laboure - Wilayah III



Ketua Lingkungan Periode 2013-2016 : Bp. YB. Budiono S.



Sejarah Lingkungan Balapan

Pertama kali umat yang beragama Katolik adalah bapak Paulus Suratmin yang dipermandikan tahun 1934 disusul oleh bapak Ignatius Christoforus Sudarman dipermandikan 1956 lalu bapak Handrianus Yosep Slamet pada tahun 1959.

Selanjutnya mulai tahu 1960 diadakan pelajaran agama di rumah bapak Atmo Sudarmo dan diajar oleh bapak Sumardi guru SMK. Katekumen sebanyak 6 (enam) orang dan dipermandikan 2 (dua) orang yaitu ibu Christina Maria Murni dan ibu Ana Yustina Sudartik dan tahun berikutnya ibu Maria Susan Markun.
Selanjutnya pelajaran agama tidak diteruskan karena bapak Sumardi pindah tugas ke Jogjakarta dan tidak ada yang melanjutkan, tetapi  ada yang mengikuti pelajaran di Gereja oleh Suster Lamberteda.

Pada tasnggal 7 Januari 1963 gedung gereja diberkati oleh Mgr. Johanes Kloster, CM dan diberi nama Gereja Santa Maria pada saat itu dipermandikan bapak Vincentius Christoforus  Djoko Soetrisno.
Setelah peristiwa G.30 S/PKI diadakan lagi pelajaran agama bertempat di rumah bapak Ignatius Christoforus Sudarman yang member pelajaran bapak Atmo Soewito dan bapak Haryono, jumlah katekumen ± 15 orang.

Pada tahun 1966 dipermandikan 2 orang yaitu bapak Yohanes Sadjiono dan bapak Antonius Sukadji.
Pada tahun itu belum ada lingkungan atau kring. Segala kegitan langsung di Paroki. Berhubung umat makin lama makin bertambah tahun 1983 dibentuk Kring Turi dan Balapan diketui oleh bapak RY. Djoemani (dari Turi), berjalan ± 2 tahun, baik umat di Turi maupun Balapan makin bertambah maka mulai tahun 1985 dibentuk Lingkungan sendiri – sendiri dan diberi nama Lingkungan Balapan. Yang diketuai ibu MM. Suparmi, yang lebih dikenal dengan sebutan ibu Y. Anwar Soedjito, menjadi ketua mulai tahun1985 sampai dengan tahun 1995 (selama 10 tahun).

Dari tahun ke tahun umat makin banyak terutama permandian tahun 1986 dan tahun 1987. Dan setiap tahun yang dipermandikan pasti ada meskipun hanya satu atau dua orang. Warga yang ingin mejadi katolik dikarenakan kesadarannya sendiri, yakni melihat kerukunan umat Katolik terutama kegiatan social dalam hal perawatan kematian dan kunjungan warga yang menderita/sakit, kepedulian para warga yang kesusahan. Selain itu juga ada umat yang sudah dipermandikan kurang aktif dan bahkan ada yang pindah agama lain.

Adapun warga yang pernah menjadi warga nomor satu di Lingkungan Balapan, adalah:
  • Tahun 1985  sampai tahun 1995  dijabat oleh ibu MM. Soeparmi
  • Tahun 1996  sampai tahun 2001  dijabat oleh ibu Helena Srie Amumpuni.
  • Tahun 2001 sampai tahun  2004  dijabat oleh bapak Mateus Wahyu Hidayat
  • Tahun 2004  sampai tahun 2007  dijabat oleh ibu Agustina Maria Yuni Sumartini
  • Tahun  2007  sampai tahun  2010  dijabat oleh ibu Anastasia Leony Widyawati.



Lingk.St.Basilius Agung - Wilayah III




SEJARAH 
3. Lingkungan Turi

Umat Katolik terdahulu diajar oleh Pastor Vell, CM dan Pastor Joseph van Menvoort, CM. Untuk selanjutnya diteruskan oleh bapak Ignatius Atmo Soewito (alm). Setelah Paroki Santa Maria berdiri, pengajaran agama di lingkungan diteruskan oleh awam (umat).

Tokoh umat yang dapat disebut yaitu ibu L. Supinah, bapak Sunarto dan ibu Muntijah. (semua sudah almarhum). 

Sedang yang merintis adanya umat terddahulu adalah Pastor Joseph van Menvoort, CM.
Pada tahun itu belum ada lingkungan atau kring. Segala kegitan langsung di Paroki. Berhubung umat makin lama makin bertambah tahun 1983 dibentuk Kring Turi dan Balapan diketui oleh bapak RY. Djoemani, berjalan ± 2 tahun, baik umat di Turi maupun Balapan makin bertambah maka mulai tahun 1985 dibentuk Lingkungan sendiri – sendiri dan diberi nama Lingkungan Turi.
Yang pernah memimpin Lingkungan Turi, adalah sebagai berikut:
¥       Bapak  RY. Djoemani HW
¥       Bapak AY. Soetrisno
¥       Bapak Susilo
¥       Bapak AY. Rushadi Winarno
¥       Ibu Sisilia Surini
¥       Ibu Agustina Sukartin  (2 periode)
¥       Ibu MM. Sukarminatun
¥       Saudari Brigitta Rini Sulistyoningsih
Lingkungan Turi ada 3 (tiga) warganya yang tugas diladang Tuhan dan mereka menjadi Biarawati dan bergabung di 3 (tiga) tarekat, diantaranya:
1.        Suster  Petra Sumaryati,  SPM
2.        Suster  Bernadet Wiwik,  MC

3.        Suster  Rosa Kusmiati,  OSU