Setelah Pastor JMA. Bartles, CM keluar dari Paroki St. Yusup dan menetap di Paroki St. Maria dan membentuk embrio Dewan Paroki (P3 waktu itu), Paroki St. Maria mempunyai wilayah 3 Lingkungan dan 4 Stasi, diantaranya:
Lingkungan :
1. Lingkungan Kepanjen Kidul
2. Lingkungan Karangsari
3. Lingkungan Sukorejo dan Balapan
Stasi :
- Stasi Wonodadi
- Stasi Srengat
- Stasi Ngadirejo
- Stasi Sumberingin
Karena berbagai berkembangan dan bertambahnya umat Katolik dari tahun ke tahun dan sangat diperlukan pemekaran wilayah/Lingkungan terlebih untuk di wilayah Kota Blitar, maka dari 3 Lingkungan dikembangkan menjadi 7 Lingkungan.
Adapun Lingkungannya adalah sebagai berikut :
- Lingkungan Sanankulon:(meliputi kota & Kabupaten Blitar, yang termasuk kota Blitar adalah Kelurahan Blitar, Kelurahan Pakunden dan Kelurahan Tanjung Sari. sedang yang termasuk wilayah kabupaten Blitar adalah desa Kalipucung, desa Purworejo, dan desa Sanankulon).
- Lingkungan Balapan : (meliputi pedukuhan Balapan, dan termasuk kelurahan Sukorejo)
- Lingkungan Turi (meliputi kelurahan Turi ditambah pedukuhan Kampung kelurahan Sukorejo).
- Lingkungan Karangsari (meliputi kota & Kabupaten Blitar, yang termasuk kota Blitar adalah Kelurahan Karangsari, Kelurahan Tlumpu dan Kelurahan Rembang, sedang yang termasuk wilayah kabupaten Blitar adalah desa Plosoarang).
- Lingkungan Kepanjen Kidul (meliputi kelurahan Kepanjen Kidul bagian Selatan)
- Lingkungan Kauman (meliputi sebagian kelurahan Kepanjen Kidul, dan kelurahan Kauman)
- Lingkungan Sukorejo (meliputi kelurahan Sukorejo, kecuali pedukuhan Balapan dan Kampung Baru Sukorejo)
Karena Paroki St. Maria berada di kota Blitar bagian Barat dan hanya melayani 4 Stasi dan tidak seimbang dengan wilayah yang dilayani oleh Paroki st. Yusup Blitar, maka pada tanggal 10 Desember 1993 Paroki st. Yusup melimpahkan dan menyerahkan 9 (Sembilan) Stasi yang berada di wilayah Kabupaten Blitar bagian Barat kepada Paroki St. Maria Blitar, yang dulunya hanya 4 (empat) Stasi, maka mulai waktu itu Paroki St. Maria pelayanannya menjadi 13 (tiga belas) Stasi.
Adapun Stasi Yang dilimpahkan adalah sebagai berikut.
I. Stasi yang Lama:
1. Stasi Wonodadi
2. Stasi Srengat
3. Stasi Sumberingin
4. Stasi Ngadirejo
II. 9 (Sembilan) Stasi yang dilimpahkan, semua berada dikabupaten Blitar, adalah sebagai berikut:
1. Stasi Suruhwadang : (kecamatan Suruhwadang, kabupaten Blitar)
2. Stasi Sumberjo : (kecamatan Suruhwadang, kabupaten Blitar)
3. Stasi Kademangan : (kecamatan Suruhwadang, kabupaten Blitar)
4. Stasi Jatilengger : (kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar)
5. Stasi Maliran : (kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar)
6. Stasi Bacem : (kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar)
7. Stasi Rejoso : (kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar)
8. Stasi Gembongan : (kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar)
9. Stasi Sanandayu : (kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar)
Seiring dengan ciri khas kekatolikan masing – masing belum ada maka Pastor Paroki bersama Dewan Paroki pada tanggal 28 April 1997 memberi nama pelindung kepada setiap Stasi.
Adapun nama pelindung adalah sebagai berikut:
1. Stasi Suruhwadang : (Santo Paulus)
2. Stasi Sumberjo : (Santo Petrus)
3. Stasi Kademangan : (Santo Mateus)
4. Stasi Jatilengger : (Santo Yakubos Tua)
5. Stasi Maliran : (Santo Bartolomeus)
6. Stasi Bacem : (Santo Yohanes)
7. Stasi Rejoso : (Santo Simon)
8. Stasi Gembongan : (Santo Yakobus Muda)
9. Stasi Sanandayu : (Santo Mateas)
Sekitar tahun 2003 (persisnya kurang tahu) Paroki St. Maria Blitar membawahi 7 (tujuh) Lingkungan dan 13 (tiga belas) Stasi, karena ada Stasi yang tidak bisa berkembang dan bahkan umatnya berkurang maka oleh Pastor Kepala Paroki, waktu Pastor Eligius Rahmat, CM dijadikan satu dengan Stasi St. Yohanes Bacem, Stasi yang dimaksud adalah Stasi Gembongan.
Sebenarnya Stasi Gembongan punya sejarah tersendiri dan juga termasuk Stasi yang tua, sebelum jaman Jepang sudah ada keluarga Katolik. Maka pada tahun 1968 oleh Pastor S. Reksosusilo Stasi ini diadakan Perayaan Ekaristi dan pelajaran di rumah umat. Pelajaran diberi oleh pembantu Katekis dari Bacem
0 komentar:
Posting Komentar